Eksport CPO Dumai 3 Juta Ton

Senin, 24 Januari 2011

Hingga Agustus 2010 jumlah jumlah crude palm oil (CPO) dan turunannya yang di kapalkan lewat dermaga umum Pelabuhan Dumai berkisar tiga (3) juta ton dari sekitar 7 juta ton target pengapalan tahun 2010. Pengapalan CPO dan turunannya lewat Pelabuhan Dumai dominan dilakukan melalui system pipanisasi, sementara pengapalan system ship to ship sangat sedikit.

“Dari sekitar 3 juta ton CPO dan turunannya yang dikapalkan melalui pelabuhan Dumai di dominasi oleh Crude Palm oil, dengan jumlaj sekitar 2,2 juta ton. Sementara yang lain  seperti RBDO, CPKO dan lain-lain masih sedikit,” jelas Junedi Ramli, Manager Komersial PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai.

Menurut data, jumlah CPO sebanyak 2.273.769 ton, RBDO sebanyak 309.713 ton, CPKO sebanyak 143.448 ton, RBDS sebanyak 78.687 ton, RBDPKO sebanyak 45.346 ton dan yang lain porsinya sangat sedikit. Jumlah CPO yang dikapalkan setiap bulannya sangat berfluktuasi. Jumlah pengapalan paling rendah adalah bulan Juni yang hanya 165.016 ton dan yang tertinggi pada bulan Agustus yang mencapai 518.672 ton.
Junedi Ramli menjelaskan, akhir-akhir ini pengapalan CPO dari Dermaha Umum Pelabuhan Dumai mengalami penurunan yang disebabkan beredarnya informasi di kalangan consigne bahwa CPO produk Indonesia tidak memperhatikan Eco Green. “Penolakan beberapa perusahaan Internasional tentu mempengaruhi jumlah CPO yang dikapalkan. Dan mudah-mudahan hal ini cepat teratasi,” jelasnya.


    Menyangkut  tentang pengapalan ship to ship, Junedi menjelaskan, bila dirata-ratakan jumlahnya sangat sedikit. Mungkin hanya sekitar 10.000 ton per tahun. Tapi itu tetap harus kita layani karena orientasi kita adalah kepuasan pelanggan.

“Pengapalan CPO dengan cara  ship to ship (STS) dilakukan bila draft kapal keluar dari pelabuhan tidak memungkinkan. Draft kapal pengangkut CPO keluar keluar dari Pelabuhan adalah 10,5 meter. Jadi bila ada CPO yang belum termuat harus dilakukan STS,” jelas Junedi.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, lanjut Junedi, saat ini di Pelabuhan Dumai telah terpasang 24 loading point dengan 48 outlet yang siap beroperasi 24 jam dengan kemampuan pompa 250 ton per jam yang tersambung pada dermaga sepanjang 400 meter.

Seperti diketahui Pelabuhan Dumai merupakan salah satu pelabuhan eksport curah cair  dilingkunan Pelabuhan Indonesia I selain Pelabuhan Belawan. Sebagian kapal-kapal pengangkut CPO dari pelabuhan Dumai ada yang direct call ke berbagai negara seperti India dan berbagai Negara Eropah, walaupun sebagian masih ada yang transit di di singapura dan Malaysia. Tapi ini sudah merupakan suatu kemajuan bagi pelabuhan Cabang Dumai. Hal tersebut di dukung oleh daerah hinterland pelabuhan Dumai yang dikelilingi oleh hamparan perkebunan sawit.

Sementara itu, Ka Humas Pelabuhan Dumai Harlem Purba menambahkan, prospek pelabuhan Dumai sebagai salah satu pelabuhan eksport CPO terbesar di lingkungan Pelabuhan Indonesia I bahkan Indonesia sangat terbuka, mengingat jumlah CPO yang dikapalkan dari Pelabuhan Dumai dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini di dukung dengan semakin berminatnya masyarakat dan perusahaan berinvestasi di bidang perkebunan sawit. Bahkan ke depan tidak tertutup kemungkinan Pelabuhan Dumai menjadi hubport CPO.

“Minat masyarakat dan perusahaan berinvestasi di perkebunan kelapa sawit terutama di daerah hinterland pelabuhan Dumai sangat tinggi. Peluang ini harus di manfaatkan. Kedepan pelabuhan Dumai ini akan menjadi Pelabuhan  Primadona di Indonesia,” tuturnya, sembari menambahkan, pada tahun  2009 lalu, jumlah CPO dan turunannya yang dikapalkan lewat pelabuhan Dumai lebih dari 5,5 juta ton.

1 komentar:

masyarakattempatan mengatakan...

terimakasih atas partisipasi dalam membangun negeri.

Posting Komentar