Pelindo Dan Pemko Dumai: Gebyar "Kamis Bersih"

Minggu, 30 Januari 2011

Harlem Susanto Purba

Gebyar Kamis bersih membahana di kota dumai. Seluruh lapisan masyarakat mulai dari pejabat, pengusaha hingga masyarkakat biasa turun ke jalan memungut dan mengorek berbagai jenis sampah yang ada di jalan datuk laksamana yang posisinya berada di dekat pelabuhan.

Kekhawatiran sempat melanda panitia “Gebyar Kamis Bersih” sebab menjelang acara dimulai hujan deras masih mengguyur kota dumai. Acara acara pembukaan hamper saja dipindahkan ke ruang “Laksamana Room” PT Pelabuhan Cabang Dumai.

Hujan memang tak mengerti situasi…..demikian kira-kira gerutu beberapa panitia karena harus sibuk menggeser meja dan kursi dari ruang Laksaman Room.  Bukan tak mengerti situasi…tapi mungkin hanya menguji kesabaran seluruh lapisan masyarakat terhadap rencana besar yang  akan dilaksanakan yaitu menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan di lingkungan masing-masing.

Ketika acara geser-gesr kursi di ruang laksamana room hampir rampung, sedikit demi sedikit curah hujan juga mulai reda. Satu persatu anak manusia mulai lalu lalang dan sibuk dengan kegiatan masing-masing. Suasana mendung pelahan-lahan menghilang seiring datangnya mentari. Ah….terimakasih matahari…..sinarmu ternyata datang tepat waktu.

Satu persatu pejabat dari Pemerintah kota Dumai mulai bermunculan, sementara Pak Wali Kota dengan beberapa rombongan tiba di kantor PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai sebelum hujan reda. Unsur Muspida lainnya juga bermunculan seiring dengan keinginan terlibat dalam acara “Gebyar Kamis bersih” yang di inisiatori Wali Kota Dumai.

Tak hanya itu, berbagai rombongan  lain terus bermunculan di depan kantor Pelabuhan Dumai  bahkan aparat keamanan dan pertahanan juga tidak mau ketinggalan sebab dalam pelaksanaan perdana “Gebyar Kamis Bersih “ ini daerah pertama yang akan di bersihkan adalah jalan datuk laksamana yang persis berada di depan kantor pelabuhan dan berbatasan langsung dengan pagar pelabuhan dumai.

Stakeholder dan yang berada di pelabuhan dan masyarakat di daerah lingkungan pelabuhan juga turun tangan sehingga suasana kamis bersih pada tanggal 16 desember 2010 itu begitu meriah. 

                Anak-anak dari TK Barunawati   menjadi penghias jalannya acara dengan lambaian bendera hias di tangan dengan tulisan “Gebyar Kamis Bersih” di satu sisi dan Pelindo di sisi lainnya. Yah…. anak-anak harus di ajarkan sejak dini tentang kepedulian terhadap lingkungan sebab mungkin manusia dewasa lebih focus kepada materi daripada lingkungan bahkan kesehatannya.

                “Kamis Bersih” telah mempersatukan berbagai golongan masyarakat dalam satu komunitas dengan satu tujuan yaitu peduli akan kebersihan lingkungan. Tidak pandang bulu kaya atau miskin, pejabat atau masyarakat biasa, pengusaha kawakan atau pengusaha kacang goreng, semuanya melibatkan diri.

                 Panitia pelaksana  perdana “Gebyar Kamis Bersih---GKB--,” Pelabuhan Cabang Dumai patut berbangga hati dengan suksesnya acara tersebut walau harus mengeluarkan dana untuk pembelian berbagai jenis alat-alat kebersihan seperti cangkul, sapu lidi bahkan harus membuat baju dengan logo Pemko dan Pelabuhan Dumai. Bagian belakang baju tersebut bertuliskan “Pemko dan Pelabuhan Dumai peduli lingkungan” sementara bagian depan bertuliskan “Gebyar Kamis Bersih”, tidak lupa juga sekalian dengan makan siangnya.

Alat-alat kebersihan yang di beli oleh Pelabuhan Cabang Dumai tersebut langsung di serahkan kepada masyarakat yang berada di lingkungan sekitar pelabuhan. Untuk memperindah dan menghijaukan rumah-rumah penduduk pada daerah tertentu Pelabuhan Dumai juga memberikan sumbangan pohon mangga sekitar 1.200 pokok. 

Sekilas kata sambutan General Manager PT Pelabuhan Cabang Dumai, Ir Zainul Bahri MM mengungkapkan bahwa, gotong royong yang di inisiatori Wali Kota Dumai dengan panitia pelaksana perdana Pelabuhan Cabang Dumai, telah mempersatukan semua yang hadir dalam acara itu. “Gebyar Kamis Bersih ini kiranya dapat mempererat tali silaturohmi antara eksekutif dan legislative dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Dumai bahkan dengan masyarakatnya sekalipun,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Dumai Khirul Anwar, dalam kata sambutannya juga mengungkapkan bahwa “Gebyar Kamis Bersih” ini merupakan pencanangan. “Ke depan setiap hari Kamis kita akan tetap melaksanakan Kamis Bersih. Ini bukan yang pertama dan terakhir, tapi…akan terus berlanjut,” tuturnya.
READ MORE - Pelindo Dan Pemko Dumai: Gebyar "Kamis Bersih"

US Coast Guard Puas Dengan Implementasi ISPS Code Di Dumai

Jumat, 28 Januari 2011

United States Coast Guard merasa puas dengan implementasi International Ship and Port Facility Security -ISPS Code di Pelabuhan Dumai sebab Pelabuhan Dumai telah banyak melakukan perobahan-perobahan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa kepelabuhanan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Eric D Stahl dan Capt John W Koster ketika meninjau implementasi ISPS-Code di terminal penumpang PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, kemarin (06/12/2010) kepada beberapa pejabat di lingkungan PT. Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai dan Deputi Port Security Officer dari kantor Administrator Pelabuhan Dumai.

Eric D Stahl dan Capt John W Koster, United States Coast Guard, melakukan tinjauan ke terminal penumpang di damping oleh Manajer Sistem Managamen Mutu PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai, Sarjono Susandra SE,MM,MBA dan E Simorangkir Deputi Port Security Officer (PSO) dari Kantor Adpel Dumai .

“Di bandingkan dengan kunjungan sebelumnya implementasi ISPS-Code di Pelabuhan Dumai sudah lebih baik yang berarti PT Pelabuhan Cabang Dumai sudah banyak melakukan perobahan. Dan dan kami sangat senang dengan perobahan tersebut,” Eric D Stahl dan Capt John W Koster.

Seperti diketahui, United States Coast Guard pada beberapa bulan yang lalu sudah berkunjung ke Pelabuhan Dumai untuk melihat secara langsung implementasi ISPS-Code dan apa yang menjadi kekurangan pada saat itu kini sudah di perbaiki dan ditata sehingga tingkat keamanan dan kenyamanan pengguna jasa di Pelabuhan Dumai lebih baik.

Pelabuhan Dumai adalah pelabuhan eksport yang melayani kapal-kapal direct call karena itu keamanan dan kenyamanan kapal-kapal asing yang berkunjung ke Pelabuhan Dumai harus di jaga. “Implementasi ISPS-Code akan meyakinkan para pengguna untuk berkunjung ke Pelabuhan Dumai,”

Agar implementasi ISPS-Code di Pelabuhan Dumai lebih baik dari sebelumnya, Pelabuhan Dumai telah melakukan pembenahan di beberapa lini seperti meninggikan pagar pelabuhan di beberapa titik, memeriksa setiap orang yang masuk ke pelabuhan dan memasang beberapa Closed Circuit Television (CCTV).

“Setiap orang yang masuk ke pelabuhan harus jelas dan mempunyai ID-Card. Pelabuhan merupakan daerah Restricted Area yang berarti harus steril,”. Dalam mengimplementasikan ISPS-Code di Pelabuhan Dumai, PT Pelabuhan I (Persero) Cabang Dumai bekerjasama dengan Adpel Pelabuhan Dumai dan aparat penegak hukum lainnya. (Harlem S Purba).
READ MORE - US Coast Guard Puas Dengan Implementasi ISPS Code Di Dumai

Dirut Kunjungi Pelabuhan Dumai

Sebelum menyambut kedatangan Mentri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko ekuin) Hatta Radjasa, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sempatkan kunjungi Pelabuhan Dumai dengan meninjau Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA), Terminal Penumpang dan Dermaga B.

Waktu masih pagi, tidak lebih dari jam delapanan, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Harry Sutanto sudah berada di kantor PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai dan berbincang-bincang dengan General Manager , Manager, Asisten Manager dan sejumlah staf Pelabuhan Cabang Dumai.

Waktu itu hari Minggu tanggal 16 Desember 2010, dikala oran lain berehat dan bercengkerama dengan keluarga, Dirut PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) meninjau Closed Circuit Television (CCTV) di PPSA. Melalui CCTV Direktur Utama memperhatikan kegiatan di dermaga Pelabuhan Cabang Dumai.

Setelah puas memperhatikan kegiatan di dermaga melalui CCTV, Dirut beranjak dan berangkat ke Terminal Penumpang dan mengelilingi seluruh terminal. Pada kesempatan itu, Yarham Harid, Manager Teknik Pelabuhan Cabang Dumai menjelaskan tentang rencana pengembangan yang akan dilakukan pada ruang terminal penumpang.

Tidak berhenti di situ saja, selanjutnya Dirut melakukan peninjauan phonton yang dipergunakan sebagai tempat turun naiknya penumpang baik itu penumpang dalam negeri maupun luar negeri. Dirut ingin memastikan kondisi baik phonton untuk menyambut hari besar umat kristiani menyambut Natal dan Than baru.

Dari terminal penumpang Direktur Utama melanjutkan peninjauan ke dermaga B yang merupakan primadona di Pelabuhan Dumai, sebab dermaga B adalah dermaga khusus Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya yang lebih akrab di sebut Terminal Curah Cair (TCC).
Waktu terus berjalan, kunjungan Gubernur Propinsi Riau dan Menko ekuin ke Dumai sudah semakin dekat Dirut PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) pun beranjak ke Lapangan Udara Pinang Kampai. (Harlem Purba).
READ MORE - Dirut Kunjungi Pelabuhan Dumai

Pelabuhan Dumai Turunkan Delay Kapal

PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai berhasil menurunkan delay kapal-kapal Pertamina dari Morong Station hingga 77,7% menjadi hanya 4,16 jam pada Desember 2010 dari 18,02 jam pada bulan sebelumnya melalui efisiensi dan efektivitas pelayanan. Kapal-kapal Pertamina tersebut diageni oleh Pertamina Tongkang dan Pertamina Marine.

Hal tersebut terungkap dari surat yang dilayangkan Pertamina kepada PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai tertanggal 04 Januari 2010 yang ditanda tangani oleh Pjs Man.Marine Region I PT Pertamina (Persero) Bentiardi.

Dalam surat tersebut Bentiardi mengungkapkan bahwa pelayanan pandu PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai dari Morong Station pada Desember 2010 sudah semakin membaik, hal ini terlihat dari data delay kapal-kapal pertamina yang menyusut menjadi 4,16 jam selama bulan Desember 2010 dari 18,02 jam pada bulan sebelumnya.

“Usaha pihak saudara untuk menurunkan delay sangat kami hargai, harapan kami untuk bulan-bulan yang akan datang delay pemanduan akan semakin menurun,” tuturnya dalam surat tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ir Zainul Bahri MM, General Manager PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai mengungkapkan bahwa, kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama dari pelayanan jasa kepelabuhanan. Karena jasa pemanduan adalah salah satu core bisnis jasa kepelabuhanan maka kita akan selalu berusaha meningkatkan pelayanan pemanduan, tambahnya.

“Kita akan terus tingkatkan pelayanan pemanduan. Cara yang lebih efisien adalah jemput bola, artinya sebelum kapal tiba di Morong Station pandu kita sudah stand by di tempat,” jelas Zainul Bahri MM.
Zainul menambahkan, ke depan PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai akan terus berusaha menurunkan delay kapal-kapal yang keluar dan masuk ke Pelabuhan Dumai melalui efisiensi dan efektivitas pandu dan armada yang ada.

“Efisiensi dan efektivitas pandu dan armada yang ada adalah kunci pelayanan pemanduan. Pelayanan pemanduan di Pelabuhan Dumai harus terus membaik dan ditingkatkan, sebab Pelabuhan Dumai merupakan salah satu pintu gerbang perekonomian untuk Sumatera,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, General Manager PT Pelabuhan Dumai, Ir Zainul Bahri MM, juga berterimakasih kepada Pertamina atas kerjasama dan kepercayaan yang di berikan Pertamina kepada Pelabuhan Dumai untuk melayani pemanduan kapal-kapal pertamina di Pelabuhan Dumai. “Terimakasih atas kerjasamanya,” ucapnya.

Sementara itu, data yang di peroleh dari Humas PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai menunjukkan bahwa, total kunjungan kapal ke dermaga khusus di Pelabuhan Dumai hingga Nopember 2010 adalah 893 call. Dari 893 call kunjungan kapal tersebut, semuanya adalah kunjungan kapal dalam negeri dengan total bongkaran 2.296.451 ton dan muat sekitar 15.139.568 ton.

Sedangkan kunjungan kapal luar negeri ke dermaga umum Pelabuhan Dumai hingga Nopember 2010 adalah 1696 call dan kunjungan kapal dalam negeri sebanyak 2054 call.
READ MORE - Pelabuhan Dumai Turunkan Delay Kapal

Pelabuhan Dumai Tingkatkan Pelayanan Melalui SIM Terpadu

Pengguna jasa di Pelabuhan Dumai mendukung Penerapan Sistem Informasi Managament (SIM) Terpadu sebab sejak penerapan SIM Terpadu pelayanan PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai lebih baik dari sebelumnya terutama dalam hal pelayanan Permohonan Pelayanan Kapal dan Barang.
Sejak diterapkannya Sistem Informasi Managament Terpadu di Pelabuhan Dumai prosedur kerja agen pelayaran lebih simple dan praktis. “SIM Terpadu telah memotong birokrasi pelayanan di Pelindo Dumai. Biasanya, untuk mengurus permohonan pelayanan pandu, baik itu pandu tambat ataupun pandu laut saya harus membawa Permohonan Pelayanan Kapal dan Barang (PPKB) ke kepanduan. Tapi sejak penerapan Sistem Informasi Managamen (SIM) Terpadu ini saya tinggal entry di Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA),” kata Sugiharno, agen pelayaran PT Tirta Cipta Mulya Persada.
Bila dibandingkan dengan sebelumnya, banyak manfaat yang diperoleh para pengguna jasa setelah SIM Terpadu ini diterapkan.  Contoh yang paling sederhana, terangnya,  agen pelayaran tidak perlu lagi membeli blanko Permohonan Pelayanan Kapal dan Barang (PPKB), tidak perlu lagi mondar-mandir dari kantor agen pelayaran ke kantor pelabuhan dalam pengurusan dokumen penyandaran kapal.
“Bahkan…bila kita sudah punya jaringan internet, kita dapat meng-input data dari mana saja. Dan bagi perusahaan yang belum punya  jaringan internet Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai telah menyediakan fasilitas di Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA). Jadi lebih praktis dan lebih simple dari sebelumnya,” jelas Sugiharto dan dia mengharapkan agar kedepan PT Pelabuhan Cabang Dumai dapat memaksimalkan penerapan SIM Terpadu tersebut.
Selain itu, tambah Sugiharno, pengguna jasa tidak perlu lagi membawa uang cash dalam pembayaran segala kewajiban, melainkan tinggal transaksi melalui bank. “Kan lebih aman” tuturnya.
Sementara itu, General Manager PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, Ir Zainul Bahri MM, mengungkapkan ada beberapa keuntungan yang diperoleh pengguna jasa dengan diterapkannya SIM Terpadu tersebut seperti, jam kerja para agen pelayaran tidak lagi dibatasi tempat dan waktu karena dapat menginput permohonan pelayanan dari mana saja sepanjang mempunyai jaringan internet dan bagi yang belum punya Pelabuhan Cabang Dumai menyediakan fasilitas di PPSA.
Selain itu, lanjutnya, bila sewaktu-waktu pengguna jasa  membutuhkan informasi data, dapat di akses melalui website dan untuk keamanan dalam membayar kewajiban kepada penyedia jasa kepelabuhanan dalam hal ini PT Pelabuhan Cabang Dumai, pengguna jasa diwajibkan melakukan pembayaran melalui bank. Sistem pembayaran tersebut adalah Cash Managamen System untuk Bank Nasional Indonesia (CMS) dan  Mandiri Cash Managament (MCM) untuk Bank Mandiri.
Selanjutnya jelas Ir Zainul Bahri MM, secara internal penerapan  SIM Terpadu di Pelabuhan Cabang Dumai dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Contoh yang paling nyata mungkin realisasi nota yang lebih cepat dari sebelumnya, selain itu tambahnya, data-data yang ada lebih akurat dan hal ini sangat penting sebagai barometer dalam mengambil kebijakan perusahaan.
Tidak kalah pentingnya dengan hal di atas, penerapan SIM Terpadu akan membentuk warehouse atau bank data dari berbagai aktivitas yang ada di dalam perusahaan itu sendiri.”Jadi…SIM Terpadu ini sangat banyak gunanya bagi internal dan eksternal perusahaan. Dan secara berkesinambungan kita akan terus menyempurnakan penerapan SIM Terpadu ini,” tutur Ir Zainul Bahri MM.     
READ MORE - Pelabuhan Dumai Tingkatkan Pelayanan Melalui SIM Terpadu

PT Pelindo Bangun Dua Gudang

Pada pertengahan tahun 2011 masa tambat kapal pengangkut dry cargo terutama Palm Kernel Ekspeller dan pupuk di Pelabuhan Dumai  akan semakin singkat dengan beroperasinya Terminal Curah Kering yang mampu berproduksi hingga 150 ton perjam. Pembangunan Terminal Curah Kering tersebut juga ditujukan untuk mengantisipasi arus eksport dan import dry cargo yang walaupun berfluktuasi tapi secara rata-rata terus mengalami pertumbuhan positip dari tahun ke tahun.

Untuk  mengantisipasi peningkatan arus eksport dan import dry cargo melalui Pelabuhan Dumai , PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai saat ini sedang membangun dua buah gudang Terminal Curah Kering (TCK) dengan luas masing-masing 4000 meter persegi dan setiap gudangnya mampu menampung sekitar 7000 ton komoditi curah kering.

Gudang yang diperuntukkan sebagai Terminal Curah Kering tersebut  akan dilengkapi dengan fasilitas conveyor dengan panjang sekitar 900 meter yang menghubungkan gudang Terminal Curah kering dengan kapal pengangkutnya.

 “Dari tahun ke tahun arus eksport Palm Kernel Ekspeller (PKE) dan arus bongkar pupuk yang merupakan komoditas curah kering dominan dari Pelabuhan Dumai terus mengalami pertumbuhan positip, dan ini harus diantisipasi,” jelas Aprilla Dwison Deputi General Manager PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai,  sembari menambahkan mudah-mudahan pertengahan tahun depan fasilitas pelabuhan tersebut sudah dapat difungsikan pengguna jasa.

PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai sebagai pengelola dermaga umum selalu bertanggungjawab dan jeli melihat komoditas-komoditas mana yang membutuhkan penanganan dan perhatian khusus. “Menanamkan investasi dengan membangun Terminal curah Kering merupakan bentuk tanggungjawab PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai untuk mempercepat proses bongkar muat barang yang sifatnya curah kering,” tegasnya.    

Secara konsep operasional, jelas Aprilla Dwison, gudang terminaTerminal curah kering yang dilengkapi conveyor tersebut  di disain menghandle dua jenis barang curah kering dominan melalui Pelabuhan Dumai yaitu, Palm Kernel Ekspeller dan pupuk. “Palm Kernel Ekspeller dominan eksport dan pupuk dominan bongkar,” tambahnya.

Palm Kernel Ekspeller adalah  ampas dari buah sawit setelah Crude Palm Oil dan turunan lainnya di ambil. Karena merupakan ampas dari buah sawit, maka prospek bisnis Palm Kernel Ekspeller ini ke depan pasti cerah, sebab hinterland Pelabuhan Dumai adalah hamparan sawit yang luasnya sudah mencapai jutaan hektar dan tersebar di beberapa propinsi seperti Riau, Sebagian Sumatera, Jambi dan Sumatera Barat.

Pembangunan fasilitas gudang terminal curah kering yang dilengkapi dengan conveyor tersebut diharapkan dapat mempercepat proses bongkar muat dry cargo melalui Pelabuhan Dumai sekaligus mempersingkat waktu tambat kapal di dermaga.
“Semakin lengkap dan semakin canggih fasilitas yang disediakan pengelola pelabuhan akan berdampak positip pada pengguna jasa kepelabuhanan dan benang merahnya pada owners maupun consigne,” tutur Deputi General Manager tersebut.
Saat ini, lanjutnya, system bongkar muat dry cargo di Pelabuhan Dumai masih semi conveyor, dimana dry cargo yang akan di kapalkan ataupun dobongkar masih truck losing sehingga masa tambat kapal di dermaga  hingga satu minggu. Sebab, jelasnya, produksi muat Palm Kernel Ekspeller dengan system truck losing hanya berkisar 3000 hingga 4000 ton per hari.
“Kapal pengangkut Palm Kernel Ekspeller yang masuk ke Pelabuhan Dumai Dead Weight Tonnage (DWT)-nya besar-besar, bisa mencapai 30.000 ton. Coba kita bayangkan berapa lama sebuah kapal harus tambat di dermaga bila produksi muatnya hanya 1000 hingga 1500 ton per hari. Nah…untuk mengatasi permasalahan tersebut PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) tentu harus berinvestasi agar proses bongkar muat dry cargo seperti Palm Kernel Ekspeller lebih cepat,” tuturnya menjelaskan.
                Apalagi, lanjut Aprilla Dwison, gudang tersebut nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas conveyor yang mampu berproduksi sekitar 150 ton perjam, tentu waktu muat dan masa tambat kapal akan lebih singkat dibandingkan dengan system pemuatan semi conveyor.
                Menurut data yang diterima dari Harlem Purba, Asmen Humas dan Hukum PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, jumlah eksport komoditas curah kering khususnya Palm Kernel Ekspeller sejak tahun 2005 hingga Sptember 2010 sudah mencapai  sekitar 2.631.099 ton yang dari tahun ke tahun terus berfluktuasi
Pada tahun 2005, eksport Palm Kernel Ekspeller (PKE)  melalui Pelabuhan Dumai adalah 454.625 ton, tahun  2006:  438.847 ton, tahun 2007: 464.821 ton dan dua tahun  berikutnya masing-masing 761.758 ton  dan 162.295 ton, sedangkan hingga September 2010 sudah mencapai 348.752 ton. Sedangkan import dry cargo  khususnya pupuk curah sudah mencapai 1.138.622 ton dengan rincian pada tahun 2005 sebanyak 260.277 ton, 2006: 311.091 ton selanjutnya tahun 2007 sebanyak 268.751 ton dan dua tahun berikutnya masing-masing 159.712 ton dan 130.544 ton, sedangkan hingga September tahun 2010 berkisar 8.427 ton.
Data bongkar muat dry cargo (PKE dan pupuk curah) di Pelabuhan Dumai (2005-2009)
No

Uraian
Sat
Satuan

ton
2005
2006
2007
2008
2009
1

2


3


4


Eksport
Palm Kernel Ekspeller
Import
Pupuk Curah

AP Muat
Pupuk Curah

AP Bongkar
Palm Kernel Ekspeller

Pupuk Curah



454.625

260.277


1.600


-

54.779
438.847

311.091


-


4.200

54.403
464.821

268.751


-


3.108

91.234
761.758

159.712


27.758


12.186

38.234
162.295

130.544


-


32.901

32.901
Sumber: Divisi Sistem & Teknologi Informasi
READ MORE - PT Pelindo Bangun Dua Gudang

DIREKTUR PERSONALIA DAN UMUM: KITA HARUS MENJADI PEMAIN REGIONAL DAN GLOBAL

Pelabuhan Dumai harus bisa menjadi pemain regional dan global dalam pelayanan jasa kepelabuhanan, karena kita harus merobah mindset, attitude dan jangan pernah jalan sendiri-sendiri melainkan bangun komunikasi, sehingga Pelabuhan Dumai di kenal sebagai satu kesatuan yang utuh dan bukan personal.

Hal ini diungkapkan Direktur Personalia dan Umum PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), Pasoroan Herman Harianja, ketika berkunjung ke Pelabuhan Dumai dalam rangka Sosialisasi Managamen Kinerja Terpadu (Smart-T) Pelindo I kepada pejabat struktural dan seluruh pegawai Pelabuhan Cabang Dumai.
Dalam kunjungan tersebut, Direktur personalia dan umum di damping oleh Senior Manager Perencanaan Organisasi dan Sumber Daya Manusai Robert Sinaga dan staf personalia Swandi Purba
.
Direktur Personalia dan Umum, dengan gaya khasnya yang penuh semangat mengungkapkan, untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik membutuhkan proses dan untuk maju perlu mindset yang global. “Kita harus bisa membuat perobahan karena itu teruslah berkreativitas,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, attitude atau tingkah laku harus di robah agar  terbentuk team work dalam menjalankan perusahaan. “Anda-anda ini semuanya adalah bagian dari team. Jangan pernah jalan sendiri-sendiri. Bentuklah team work yang kuat agar perusahaan ini juga kuat. Kita semua yang bekerja di pelabuhan ini harus bisa menjadi gambar perusahaan,” tuturnya dengan penuh semangat.
Untuk menggapai kesuksesan kita harus mengetahui tujuan dari kehidupan. Sukses tidak datang dengan sendirinya, tapi harus di mulai dari diri sendiri. “Jangan pernah menyalahkan orang lain dan lingkungan bila anda gagal. Buatlah perubahan dari diri anda sendiri agar sukses melekat pada diri anda dan mudah-mudahan berguna bagi orang lain,” tutur Direktur yang sering menjadi pembicara dalam berbagai acara seminar ini.
Dalam kunjungan tersebut Direktur Personalia dan Umum tidak hanya memberikan motivasi dalam bentuk kata-kata, tapi memberikan langsung penghargaan kepada divisi-divisi yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan Cabang Dumai. Sementara itu, kepada para pensiunan Direktur yang selalu menghargai senior ini memberikan cincin kenang-kenangan.
“Batu rubi ini saya beli dari Kamboja khusus untuk Asmen Pandu yang mampu menurunkan delay kapal. Khusus kepada para pensiunan terimakasih atas sumbangsihnya selama ini. Salam hangat dari para Direksi kepada para senior,”  katanya sambil di sambut dengan tepuk tangan dari seluruh pegawai yang hadir.
READ MORE - DIREKTUR PERSONALIA DAN UMUM: KITA HARUS MENJADI PEMAIN REGIONAL DAN GLOBAL

Pelindo Gelontorkan Rp 7 Miliar

Kamis, 27 Januari 2011

DUMAI -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Dumai menunjukan kepedulianya. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  pengelola jasa kepelabuhanan ini siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp 7 miliar untuk penebalan Jalan Datuk Laksamana.

Jalan provinsi yang membentang disepanjang pintu masuk kawasan pelabuhan itu, sejak satu pekan terakhir ini, sedang mengalami penebalan jalan.

"Ketebalanya mencapai 25 centimeter, direncanakan proyek ini selesai pada akhir Desember 2010," ujar Assisten Manager Humas, Hukum dan Pengamanan Pelabuhan  PT Pelindo Cabang Dumai, Harlem Purba, kepada Tribun, Kamis (21/20).

Harlem menjelaskan, proyek penebalan jalan dengan sistem rigit itu  dibangun sepanjang satu kilo. Yaitu mulai dari depan pintu masuk pelabuhan hingga persimpangan Jalan Sudirman ujung. Ruas jalan yang ditebalkan hanya selebar lima meter dari keseluruhan lebar jalan.

"Selain untuk memperlancar arus keluar masuk truk-truk bongkar muat pelabuhan, juga untuk memberi kenyamanan para pengguna jalan yang melintas," ujar Harlem menyampaikan tujuan penebalan jalan pelabuhan itu.

Jalan Datuk Laksanama merupakan jalan provinsi, dimana pembangunan dan perawatannya menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi. Satu bulan terakhir ini, Pemprov Riau, telah menyelesaikan penebalan Jalan Datuk Laksamana. Penebalan hanya untuk ruas kanan jalan atau sebelah selatan dari kawasan pelabuhan.

Seperti diketahui, Jalan Datuk Laksamana, memang menjadi lintasan truk-truk CPO dan pengangukut barang bongkar muat dari dan menuju pelabuhan. Sejumlah titik jalan itu pun terlihat sudah berlubang, tapi belum terlalu parah.

PT Pelindo akhirnya "bermain tunggal" melancarkan penebalan jalan itu dengan menggunakan anggaran perusahaan sendiri. Jasa kontraktor PT Duta Persada Dumai itu, dipercaya untuk menyelesaikan proyek itu dengan target selesai akhir tahun. "Bagaimanapun ini menjadi tanggungjawab bersama, karena jalan ini menjadi lintasan truk-truk bongkar muat," ujar Harlem.
READ MORE - Pelindo Gelontorkan Rp 7 Miliar

Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Dumai Meningkat

Rabu, 26 Januari 2011

Arus kunjungan kapal untuk pelayaran luar negeri dari dan ke Pelabuhan Dumai selama tahun 2010  mencapai 1.889 call, dibandingkan  tahun sebelumnya arus kunjungan kapal untuk pelayaran luar negeri  selama tahun 2010 mengalami kenaikan sebanyak  93 call sebab  pada tahun sebelumnya hanya 1.796 call.
Data yang di peroleh dari PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai menunjukkan, dari 1.889 call arus kunjungan kapal tersebut 995 call adalah kapal nasional yang berarti, “kapal nasional untuk pelayaran luar negeri meningkat di banding tahun sebelumnya sebab pada tahun 2009 arus kunjungan kapal nasional untuk pelayaran luar negeri dari dan ke Pelabuhan Dumai hanya 852 call.”
Kunjungan kapal asing untuk pelayaran luar negeri dari dan ke Pelabuhan Dumai dengan rute tramper (tidak tetap) juga menunjukkan trend positip dimana jika pada tahun 2009 hanya 487 call maka pada tahun 2010 menjadi 513 call. Trend negative untuk pelayaran luar negeri hanya di tunjukkan kunjungan kapal liner (tetap) dengan jumlah 513 call dari 487 call tahun sebelumnya.
“Trend kunjungan kapal untuk pelayaran luar negeri dari dan ke Pelabuhan Dumai pada 2010 memang meningkat di banding tahun sebelumnya. Trend positip terutama pada kunjungan   kapal berbendera Indonesia untuk angkutan luar negeri,”
Sedangkan kunjungan kapal untuk pelayaran dalam negeri, mengalami penurunan dari 3.607 call pada tahun sebelumnya menjadi 3.206  call  pada 2010. “Bila di hitung dalam persen, trend negative yang paling banyak untuk pelayaran dalam negeri terjadi pada kunjungan kapal asing yaitu dari 162 call menjadi 35 call.”
Kapal nasional untuk pelayaran dalam negeri yang berkunjung dari dan ke Pelabuhan Dumai di kategorikan menjadi empat jenis yaitu, kapal antar pelabuhan, kapal perintis, kapal rakyat dan kapal Negara.
Sejalan dengan meningkatnya arus kunjungan kapal untuk pelayaran luar negeri dari dan ke Pelabuhan Dumai arus import melalui Pelabuhan Umum meningkat hingga 117% dari 306.221 ton pada 2009 menjadi 665.393 ton pada 2010. Tapi arus eksport mengalami sedikit penutunan dari 5,1 juta ton menjadi 4,3 juta ton.
READ MORE - Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Dumai Meningkat

KAPAL BERAS PERTAMA DI PELABUHAN DUMAI

Senin, 24 Januari 2011

Untuk pertama kali dalam tahun 2011 kapal pengangkut beras akan sandar di Pelabuhan Dumai untuk membongkar beras asal Vietnam sebanyak 5.000 ton untuk kebutuhan masyarakat Dumai khususnya dan Propinsi Riau pada umumnya.

Menurut rencana kedatangan kapal yang terpampang di papan perencanaan kedatangan kapal  Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) Pelabuhan Cabang Dumai shipper dari beras tersebut adalah Bulog. Kapal tersebut di ageni oleh PT Rizki Armada Nusantara (RAN), sementara Perusahaan Bongkar Muat yang akan melaksanakan pekerjaan bongkar adalah Daya Eka Samudera (DES).

“Menurut rencana kapal tersebut tiba di Morong Station tanggal 14 Januari 2011. Tapi…itu masih rencana dan bisa berubah,” jelas Harlem Susanto Purba, Asmen Humas dan Hukum PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, sembari menambahkan nama kapal tersebut adalah MV Royal 18.

Harlem menambahkan, memasuki tahun 2011 kapal MV Royal 18 adalah kapal  pengangkut sembako pertama sandar di dermaga umum PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai. “Khusus untuk beras…ya. Kapal ini adalah kapal pertama pada tahun 2011,” jelasnya.

Beras merupakan kebutuhan pokok secara umum pada masyarakat Indonesia tidak terkecuali masyarakat yang ada di Propinsi Riau, karena itu kita mengharapkan kedatangan kapal tersebut dapat menambah stok beras yang ada di Dumai maupun di Propinsi Riau.
READ MORE - KAPAL BERAS PERTAMA DI PELABUHAN DUMAI

Eksport CPO Dumai 3 Juta Ton

Hingga Agustus 2010 jumlah jumlah crude palm oil (CPO) dan turunannya yang di kapalkan lewat dermaga umum Pelabuhan Dumai berkisar tiga (3) juta ton dari sekitar 7 juta ton target pengapalan tahun 2010. Pengapalan CPO dan turunannya lewat Pelabuhan Dumai dominan dilakukan melalui system pipanisasi, sementara pengapalan system ship to ship sangat sedikit.

“Dari sekitar 3 juta ton CPO dan turunannya yang dikapalkan melalui pelabuhan Dumai di dominasi oleh Crude Palm oil, dengan jumlaj sekitar 2,2 juta ton. Sementara yang lain  seperti RBDO, CPKO dan lain-lain masih sedikit,” jelas Junedi Ramli, Manager Komersial PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai.

Menurut data, jumlah CPO sebanyak 2.273.769 ton, RBDO sebanyak 309.713 ton, CPKO sebanyak 143.448 ton, RBDS sebanyak 78.687 ton, RBDPKO sebanyak 45.346 ton dan yang lain porsinya sangat sedikit. Jumlah CPO yang dikapalkan setiap bulannya sangat berfluktuasi. Jumlah pengapalan paling rendah adalah bulan Juni yang hanya 165.016 ton dan yang tertinggi pada bulan Agustus yang mencapai 518.672 ton.
Junedi Ramli menjelaskan, akhir-akhir ini pengapalan CPO dari Dermaha Umum Pelabuhan Dumai mengalami penurunan yang disebabkan beredarnya informasi di kalangan consigne bahwa CPO produk Indonesia tidak memperhatikan Eco Green. “Penolakan beberapa perusahaan Internasional tentu mempengaruhi jumlah CPO yang dikapalkan. Dan mudah-mudahan hal ini cepat teratasi,” jelasnya.


    Menyangkut  tentang pengapalan ship to ship, Junedi menjelaskan, bila dirata-ratakan jumlahnya sangat sedikit. Mungkin hanya sekitar 10.000 ton per tahun. Tapi itu tetap harus kita layani karena orientasi kita adalah kepuasan pelanggan.

“Pengapalan CPO dengan cara  ship to ship (STS) dilakukan bila draft kapal keluar dari pelabuhan tidak memungkinkan. Draft kapal pengangkut CPO keluar keluar dari Pelabuhan adalah 10,5 meter. Jadi bila ada CPO yang belum termuat harus dilakukan STS,” jelas Junedi.

Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, lanjut Junedi, saat ini di Pelabuhan Dumai telah terpasang 24 loading point dengan 48 outlet yang siap beroperasi 24 jam dengan kemampuan pompa 250 ton per jam yang tersambung pada dermaga sepanjang 400 meter.

Seperti diketahui Pelabuhan Dumai merupakan salah satu pelabuhan eksport curah cair  dilingkunan Pelabuhan Indonesia I selain Pelabuhan Belawan. Sebagian kapal-kapal pengangkut CPO dari pelabuhan Dumai ada yang direct call ke berbagai negara seperti India dan berbagai Negara Eropah, walaupun sebagian masih ada yang transit di di singapura dan Malaysia. Tapi ini sudah merupakan suatu kemajuan bagi pelabuhan Cabang Dumai. Hal tersebut di dukung oleh daerah hinterland pelabuhan Dumai yang dikelilingi oleh hamparan perkebunan sawit.

Sementara itu, Ka Humas Pelabuhan Dumai Harlem Purba menambahkan, prospek pelabuhan Dumai sebagai salah satu pelabuhan eksport CPO terbesar di lingkungan Pelabuhan Indonesia I bahkan Indonesia sangat terbuka, mengingat jumlah CPO yang dikapalkan dari Pelabuhan Dumai dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini di dukung dengan semakin berminatnya masyarakat dan perusahaan berinvestasi di bidang perkebunan sawit. Bahkan ke depan tidak tertutup kemungkinan Pelabuhan Dumai menjadi hubport CPO.

“Minat masyarakat dan perusahaan berinvestasi di perkebunan kelapa sawit terutama di daerah hinterland pelabuhan Dumai sangat tinggi. Peluang ini harus di manfaatkan. Kedepan pelabuhan Dumai ini akan menjadi Pelabuhan  Primadona di Indonesia,” tuturnya, sembari menambahkan, pada tahun  2009 lalu, jumlah CPO dan turunannya yang dikapalkan lewat pelabuhan Dumai lebih dari 5,5 juta ton.
READ MORE - Eksport CPO Dumai 3 Juta Ton

REFLECTION PELINDO I TAHUN 2011 DI PELABUHAN DUMAI.

Kita tidak hanya good tapi juga harus great “good to be great”

Direktur Personalia dan Umum PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) l, Pasoroan Herman Harianja merefleksi seluruh karyawan dan Persatuan Istri Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai  di Laksamana Room melalui arahan dan pesan-pesan motivasi dalam menghadapi penerapan Undang-undang Nomor 17 tahun 2008.
“Maju tidaknya perusahaan ini berada di tangan Bapak-Bapak semua, termasuk dukungan dari para isteri. Suami dan istri perlu menyatukan visi dan misi agar perusahaan ini maju. Para istri dukunglah suamimu agar dapat bekerja dengan baik sehingga produktivitasnya meningkat,” kata Dirpum PT Pelabuhan Indonesia I, ketika memberikan pencerahan kepada Karyawan Pelabuhan Cabang Dumai belum lama ini.
Sumber Daya Manusia (SDM)  merupakan asset terbesar pada setiap perusahaan. Tanpa sentuhan dan polesan Sumber Daya Manusia roda perusahaan tidak akan jalan. Karena itu, setiap Sumber Daya Manusia yang bekerja pada perusahaan harus dapat memberikan kemampuan terbaik bahkan hingga mencapai titik kulminasi.
“Setiap orang harus focus bekerja demi perusahaan. Bila selama ini anda bekerja hanya 8 jam per hari ke depan mungkin harus lebih,” jelasnya, sembari menambahkan “para istri jangan marah bila suaminya terlambat pulang.”   
Dalam menghadapi penerapan undang-undang Nomor 17 tahun 2008, dimana terbentuknya beberapa pihak dalam pengelolaan pelabuhan seperti Port Authority dan Terminal operator setiap SDM harus merobah mindset. Mindset yang selama ini mungkin selagi air laut masih…….harus di robah dan menjadi fighter sejati.
“Early warning system telah ada, kita song-song melalui kinerja. Buatlah bekerja itu menjadi hobby bukan terpaksa, sehingga pekerjaan itu bukan beban melainkan menjadi kenikmatan,” jelas Pasoroan dengan menggebu-gebu yang disambut tepuk tangan dari seluruh karyawan dan para isteri.
Untuk meningkatkan kemampuan dan semangat kerja, tuturnya, perusahaan telah membuka pintu selebar mungkin bagi karyawn yang mampu untuk mengikuti berbagai pendidikan formal dan informal.  “Pada tahun 2009 dari 1133 orang jumlah karyawan hanya 882 orang yang mengikuti berbagai pendidikan, tapi pada tahun 2010 dari 1262 orang jumlah karyawan jumlah yang mengikuti pendidikan 1547 orang.” Jelasnya.

Good to be Great.
Ke depan, katanya, arah pengembangan Pelabuhan Dumai focus kepada Terminal Curah Cair, Terminal Curah Kering dan gross up logistic. Arah pengembangan Pelabuhan Dumai  harus melihat  fakktor dominan dan prospek ke depan.
“Pelabuhan Dumai tidak boleh hanya good tapi harus great. Tidak boleh hanya baik…tapi harus tumbuh besar. Faktor dan prospek pengembangan harus di perhatikan,” jelasnya.
Agar pelabuhan Dumai dapat tumbuh besar, mental manusianya  harus di robah dari menerima menjadi memberi. Harus proaktif melayani market dan pelanggan.
“Kepuasan pelanggan menjadi harga mati dan tidak boleh di tawar-tawar. Untuk menjadi besar kita harus memuaskan pelanggan,” jelas Dirpum dengan penuh semangat.
READ MORE - REFLECTION PELINDO I TAHUN 2011 DI PELABUHAN DUMAI.

Pelindo Dumai Tingkatkan Pelayanan Pandu

Kamis, 20 Januari 2011

PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai terus tingkatkan kinerja pelayanan jasa pemanduan di terminal khusus dengan cara mengirim pandu ke stasiun pemanduan sebelum kapal tiba. Melalui usaha tersebut delay kapal-kapal yang di ageni oleh Pertamina Tongkang dan Pertamina Marine dapat ditekan menjadi hanya sekitar 1,8 jam per kapal selama Nopember 2010.
Peningkatan pelayanan jasa pemanduan yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Dumai ini terungkap dari surat PT Pertamina (Persero) Refinery Unit II yang ditujukan kepada PT Pelabuhan Cabang Dumai tertanggal 03 Desember 2010.
Dalam surat yang ditanda tangani Pjs Manager Marine Region I Harold Simanjuntak menyebutkan bahwa kinerja jasa pelayanan pemanduan dari Stasiun Morong pada bulan Nopember 2010 terus mengalami perbaikan. “Usaha untuk menurunkan delay sangat kami hargai, harapan kami untuk bulan-bulan yang akan datang delay pemanduan akan semakin menurun,” jelas Harold dalam suratnya tersebut.
Sehubungan dengan peningkatan kinerja pelayanan jasa pandu pada kapal-kapal yang diageni Pertamina Tongkang dan Pertamina Marine, General Manager PT Pelabuhan Cabang Dumai, Ir Zainul Bahri MM, tidak banyak berkomentar.
“Saya hanya dapat mengucapkan terimakasih atas kepercayaannya. Kami sebagai penyedia jasa kepelabuhanan di mana salah satunya adalah jasa pemanduan akan terus berupaya meningkatkan kinerja untuk kepuasan pelanggan,” jelas Zainul Bahri.
Salah satu upaya yang kami lakukan untuk meningkatkan kinerja pandu sekaligus mengurangi delay kapal yang akan di pandu adalah dengan cara mengefisienkan dan mengefektifkan pandu serta armada yang ada saat ini, lanjut Zainul.

“Pandu harus selalu stand by. Karena itu sebelum kapal tiba kita sudah kirim pandu ke stasiun Pandu Morong. Artinya….kita jemput bola,” tutur General Manager yang selalu berpenampilan rapi tersebut.


READ MORE - Pelindo Dumai Tingkatkan Pelayanan Pandu

Ekspor PKE Lewat Pelindo Dumai Melonjak

Eksport Palm Kernel ekspeller melalui Pelabuhan Dumai pada tahun 2010 meningkat sekitar 167,5% menjadi 434.166 ton di bandingkan tahun sebelumnya yang hanya 162.295 ton. Untuk mengantisipasi arus peningkatan arus eksport Palm Kernel Ekspeller Melalui  Pelabuhan Dumai, PT Pelabuhan I Cabang Dumai saat ini sedang membangun  dua buah gudang dry cargo.
Palm Kernel Ekspeller adalah salah satu turunan terakhir dari Crude Palm Oil yang mempunyai nilai ekonomis di luar negeri. Prospek eksport PKE ke depan di perkirakan sangat cerah mengingat daerah hinterland Pelabuhan Dumai di kelilingi hamparan perkebunan kelapa sawit.
Menurut data dari PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, jumlah eksport PKE  yang merupakan salah satu jenis dry cargo pada tahun 2009 hanya 162.295 ton dan pada tahun 2010 menjadi  434.166 ton.
 “Data menunjukkan arus eksport  PKE melalui Pelabuhan Dumai meningkat. Peningkatan arus eksport PKE ini di dukung dengan meningkatnya arus kunjungan kapal tramper dari dan ke Pelabuhan Dumai,” jelas Ir Zainul Bahri, MM General Manager PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai, sembari menjelaskan, kunjungan kapal tramper pada tahun 2010  mengalami  peningkatan menjadi  513 call dari 479 call  tahun sebelumnya.
Pada umumnya, lanjutnya, kapal  pengangkut Palm Kernel Ekspeller yang berkunjung dari dan ke Pelabuhan Dumai adalah kapal tramper. Kunjungan kapal tramper yang berbendera asing untuk pelayaran  luar negeri dari dan ke Pelabuhan Dumai pada tahun 2010 meningkat sekitar 7% dari tahun sebelumnya, tutur Zainul Bari.
“Eksport Palm Kernel Ekspeller (PKE) dari Pelabahuhan Dumai dominan diangkut oleh kapal tramper. Jadi, jika kunjungan kapal tramper meningkat maka jumlah eksport PKE juga meningkat,” jelasnya.
 Sementara itu, untuk mengantisipasi meningkatnya arus eksport Palm Kernel Ekspeller melalui Pelabuhan Dumai dari tahun ke tahun,  PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Dumai saat ini sedang membangun dua buah gudang Terminal Curah Kering yang mampu menampung sekitar 14.000 ton dry cargo. “Gudang tersebut diperuntukkan bagi dry cargo, termasuk Palm Kernel Ekspeller,” jelasnya.
Tujuan pembangunan gudang tersebut untuk mempercepat proses bongkar muat dry cargo, sehingga waktu sandar kapal di dermaga semakin singkat dan waktu delay kapal lainnya tidak terlalu lama.
“Terminal curah kering tersebut akan merubah system bongkar muat dry cargo terutama PKE dari system manual ke system mekanisasi, ” tutur General Manager yang baru berusia 43 tahun tersebut.
Dia, melanjutkan, system bongkar muat melalui truck losing hanya mampu berproduksi sekitar 1.000 ton sampai dengan 1.500 ton per hari, sementara produksi bongkar muat dengan sistem conveyor   dapat mencapai  3.500 sampai dengan 4.000 ton per hari.
“Sesuai perencanaan mudah-mudahan pertengahan tahun ini, gudang Terminal Curah Kering tersebut sudah dapat dioperasikan,” tutrnya.
READ MORE - Ekspor PKE Lewat Pelindo Dumai Melonjak